KOMPAS.com — Meski human
immunodeficiency virus (HIV)
juga ditemukan dalam air ludah, jumlahnya sangat sedikit untuk bisa menyebabkan
infeksi. Sampai saat ini belum ditemukan kasus penularan melalui air ludah.
Akan tetapi, seks oral yang dilakukan dalam kondisi lesi (luka) di mulut harus
diwaspadai.
"Jika
mulut sariawan atau sedang mengalami jenis luka lainnya lalu terjadi seks oral,
maka penyebaran virus mungkin terjadi, termasuk penularan HIV/AIDS, meski
risikonya hanya 5 persen," kata dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, dalam acara
pengumuman hasil survei global mengenai perilaku seksual yang diadakan Durex di
Jakarta, Rabu (30/11/2011).
Ia
menjelaskan, selain kontak mulut dengan alat kelamin, ciuman mulut pun berisiko
menularkan penyakit jika ada lesi di sekitar mulut sampai kerongkongan.
"Terlebih lagi kalau jenis ciumannya dalam, seperti french
kiss," imbuhnya.
Apabila
mulut berada dalam kondisi bersih dan sehat, maka cairan sperma atau ludah yang
tertelan tidak bisa menularkan HIV/AIDS. "Virusnya akan mati oleh asam
lambung," paparnya.
Hubungan
seksual, baik melalui anal, oral, maupun genital, yang dilakukan tanpa
menggunakan kondom dengan orang yang kemungkinan terinfeksi HIV berpotensi
tinggi menularkan HIV/AIDS. Dalam hal ini, menurut Boyke, risiko penularannya
sekitar 70 hingga 80 persen.
Adapun
jarum suntik memiliki risiko penularan 10 hingga 20 persen, dan sisanya adalah
penularan dari ibu kepada janinnya. "Karena risikonya paling kecil, ibu
yang mengidap HIV/AIDS masih bisa minum obat atau diinseminasi sehingga anaknya
tidak tertular," tutup dr Boyke.
Sumber :
Health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar